Sabtu, 31 Oktober 2015

Analisis Pemasaran Dan Saluran Distribusi Pada PT. Sinar Sosro



Analisis Pemasaran Dan Saluran Distribusi Pada PT. Sinar Sosro


Oleh :
Sutriani Rivai
UIN Alauddin Makassar
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam


ABSTRAK
Bertujuan untuk menganalisis pengertian dan apa maksud dari pemasaran, serta mengetahui bagaimana proses penyaluran distribusi dari produk uang di keluarkan oleh PT. Sinar Sosro. Juga mengetahui perkembangan luas area perkebunan teh dan perkembangan produksi teh di Indonesia mulai dari tahun 2009 hingga tahun 2014 meskipun data yang di peroleh pada tahun 2013 masih sementara dan data yang di peroleh pada tahun 2014 adalah Angka Sangat Sementara.
Kata Kunci : Perkembangan Produksi Teh, Perkembangan Luas Area Perkebunan Teh, Strategi Pemasaran, Saluran Distribusi Konsumen Langsung, Saluran Distribusi Konsumen Tidak Langsung


PENDAHULUAN
Teh adalah salah satu minuman favorit yang biasa menjadi teman membaca koran di pagi hari selain kopi, dan teman bersantai di sore hari setelah pulang dari bekerja, teh di gemari dan banyak di konsumsi oleh banyak masyarakat bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, konon katanya teh berasal dari Negeri cina.
Hasil penelitian subana dan awalia (2002) menyatakan, bahwa dengan mengkonsumsi atau meminum teh memberi manfaat untuk menyegarkan, enak, pelepas dahaga, minuman murah, mudah didapat. Dan walaupun teh ternyata mengandung kafein, konsumen relatif belum mengetahui bahwa teh juga termasuk salah satu obat-obatan herbal yang dapat menjadi minuman menyehatkan. Misalnya, mencegah tekanan darah tinggi, memperkuat daya tahan tubuh, mencegah pertumbuhan kanker dan banyak manfaat lainnya. Tetapi meskipun demikian penghargaan terhadap teh bermutu masih rendah.
Namun industri teh pada saat sedang mengalami berbagai masalah, antara lain terjadi over production nasional maupun dunia dan disisi lain tingkat konsumsi teh masyarakat masih tergolong rendah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mentransformasi keunggulan komperatif (comperativ advantage) menjadi keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan mengembangkan subsistem agribisnis hulu ke hilir dan membangun jaringan domestic maupun internasional, yang digerakkan oleh kekuatan inovasi (Tampubolon,2002)
Salah satu upaya untuk mengatasi over production, suatu perusahaan berusaha meningkatkan konsumsi karena potensi dalam pasar cukup besar dengan melihat trend populasi penduduk Indonesia.
Rumusan masalah
1.      Strategi apa yang di gunakan dalam melakukan pemasaran?
2.      Apa pengertian dari distribusi itu sendiri?
3.      Kemana saja distribusi itu di salurakan?
Tujuan
1.      Untuk mengetahui Strategi apa yang di gunakan dalam melakukan pemasaran
2.      Untuk memahami Apa pengertian dari distribusi itu sendiri
3.      Agar mengetahui sektor distribusi penyaluran



TEORITIS/DATA

Perkembangan Luas Area Perkebunan Teh
Luas area dan produksi teh di Indonesia dari tahun 1970 sampai dengan tahun 2000 terus mengalami peningkatan, namun setelah tahun 2000 terjadi kecenderungan penurunan luas area. perkebunan teh, rata-rata mengalami penurunan sekitar 3000 hektar pertahun bukan hanya terjadi pada perkebunan teh rakyat namun juga di alami oleh perkebunan besar. Padahal Indonesia adalah Negara penghasil teh terbesar ke 4 di dunia.
Perkembangan luas area perkebunan teh di Indonesia 5 tahun terakhir cenderung menunjukkan sedikit penurunan yang berkisar antara (-11,02) dan (0,69)%, pada tahun 2009 luas lahan perkebunan teh di indonesia tercatat seluas 124.056 hektar, kemudian pada tahun 2010 menjadi 122.797 hektar atau berkurang menjadi 1,01%. Sementara itu, pada tahun 2011 luas area perkebunan teh tercatat seluas 122.458 hektar atau mengalami penurunan sebesar 0,28% terhadap tahun sebelumnya.
Demikian pada tahun 2012 luas area mengalami penurunan sebesar 0,69% atau menjadi 121.607 hektar. Sehingga apa bila di lihat dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 perkembangan luas area perkebunan teh mengalami penuruna sebesar 1,97%. Perkembangan luas area perkebunan teh menurut status pengusaha tahun 2009 – 2014 dapat di lihat pada table di bawah ini.

Perkembangan luas area perkebunan teh Indonesia menurut status pengusaha (Ha), 2009 – 2014 

Tahun/
Year
PR / Small Holder

PBN / Government Plantation
PBS/ Private Plantation
Jumlah / Total
Pertumbuhan/ Growth (%)
2009
2010
2011
2012
2013*
2014**
57.126
56.465
55.983
56.258
56.409
56.567
38.706
38.295
37.640
37.202
37.164
37.672
28.224
28.037
28.835
28.148
28.826
29.002
124.056
122.797
122.458
121.607
122.399
123.241
-11,02
-1,01
-0,28
-0,69
0,65
0,69
Ket :    * (Angka Sementara)
            ** (Angka Sangat Sementara) 

Pada tahun 2012 diperkirakan luas area perkebunan teh tersebar di 11 provinsi yakni, privinsi sumatera utara, sumatera barat, jambi, sumatera selatan, Bengkulu, jawa barat, banten, jawa tengah, D.I Yogyakarta, jawa timur, serta Kalimantan timur. Dari 11 provinsi tersebut jawa baratlah yang memiliki area terluas di Indonesia dengan catatan luas 95.253 hektar atau merupakan 78,33% dari total luas area perkebunan teh di Indonesia. Selain itu provinsi lainnya yang memiliki area perkebunan teh yang cukup luas yaitu jawa tengah dengan luas 9.578 hektar atau 7,88% dan sumatera barat seluas 4.981 hektar (4,10%)
Perkembangan Produksi Teh
Perkembangan produksi teh di Indonesia selama lima tahun terakhir berfluktuasi. Pada tahun 2009 total produksi teh di Indonesia dalam bentuk daun kering sebesar 152.588 ton. Pada tahun 2010 produksi teh mengalami penurunan volume produksi sebesar 1,03% atau menjadi 151.012 ton, sedangkan pada tahun 2011produksi teh sebesar 146.603 ton yang berarti turun sekitar 2,92%. Produksi teh mengalami penurunan kembali sekitar 2,18% pada tahun 2012 sehingga menjadi sebesar 143.413 ton. Prediksi pada tahun 2013 total produksi teh Indonesia sebesar 148.077 ton. Hal ini berarti akan mengalami kenaikan produksi sekitar 3,25% dari tahun 2012.

Perkembangan produksi teh di Indonesia menurut status pengusaha tahun 2009-2014 dapat di lihat pada table di bawah ini

Tahun/
Year
PR / Small Holder

PBN / Government Plantation
PBS/ Private Plantation
Jumlah / Total
Pertumbuhan/ Growth (%)
2009
2010
2011
2012
2013*
2014**
45.239
50.947
51.507
51.741
51.948
52.132

71.565
68.017
61.110
57.146
58.932
59.378
35.785
32.048
33.986
34.526
37.198
35.850
152.589
151.012
146.603
143.413
148.077
147.360
-0,45
-1,03
-2,92
-2,18
3,25
-0,48
 Ket :    * (Angka Sementara)
            ** (Angka Sangat Sementara)

Sama halnya luas area perkebunan teh, produksi teh yang terbesar juga berasal dari jawa barat. Pada tahun 2012 jawa barat memproduksi teh sebesar 104.319 ton yang berarti sekitar 72,74% dari total produksi teh di Indonesia. Sementara itu provinsi lainnya yang juga merupakan penghasil teh yang cukup besar yakni jawa tengah sebesar 14.008 ton (9,77%) dan sumatera barat sebesar 8.416 ton (5,87%).
Dilihat dari status pengusahanya, pada tahun 2012 persentase luas area perkebunan teh yang diusahakan oleh perkebunan rakyat mencapai 46,26% terhadap total luas area perkebuna teh Indonesia, namun produksi dari perkebuna rakyat hanya sekitar 36,08% dari total produksi teh Indonesia. Hal itu dikarenakan produktivitas dari perkebunan rakyat umumnya lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas perkebunan besar Negara maupun swasta.
Persentase produksi teh yang di usahakan oleh perkebunan rakyat selama periode tahun 2009-2012 yakni berkisar 45,72 sampai dengan 46,26%, sedangkan perkebunan Negara berkisar 30,59 sampai dengan 31,20% dan untuk perkebunan besar swasta berkisar 22,75 sampai dengan 23,55%. Produksi teh Indonesia tahun 2012 sebesar 121.607 ton yang berasal dari perkebunan rakyat sebesar 51.741 ton atau sekitar 36,08%, perkebunan besar Negara sebesar 57.146 ton (39,85%), dan perkebunan besar swasta sebesar 34.526 ton (24,07%).


PEMBAHASAN

Strategi Pemasaran
A.  Strategi Produk
Produsen melakukan strategi dengan mengembangkan bentuk teh atau dikemas dalam bentuk yang lebih mudah di gunakan konsumen dan menarik di mata konsumen, misalnya dalam berbagai bentuk kemasan, teh celup yang dikemas dalam kantong kecil yang dibuat dari kertas dengan tali yang mudah untuk di seduh, teh saring yang dikemas dengan kertas tanpa tali, teh stik teh yang dikemas dalam stik yang dibuat dari lembaran alumunium tipis yang mempunyai lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh atau teh instan yang berbentuk bubuk tinggal dilarutkan dalam air panas atau dingin. Bahkan ada yang dalam kemasan langsung minum berbentuk gelas, botol kaca atau botol plastic dan bahkan kaleng. teh disesuaikan dengan kebutuhan juga keinginan dari konsumen. Hal itu dapat dilihat dari pilihan rasa yang dibeli atau manfaat apa yang di perlukan oleh konsumen setelah mengkonsumsinya.



B.  Strategi Harga
Harga yang ditetapkan produsen sangat mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan pembelian. Startegi yang dapat dilakukan misalnya dengan member potongan harga untuk jumlah pembelian tertentu, hal ini dapat menarik konsumen untuk membeli dalam jumlah banyak tetapi juga memberi keringanan dalam biaya dan pembelian.

C.  Strategi Promosi
Tujuan promosi yaitu untuk memberi informasi kepada konsumem tentang keberadaan produk dan juga keunggulan yang dimiliki produk dan manfaat apa yang akan di peroleh apabila memkonsumsi produk tersebut. Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilaitambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. (Morissan, MA, 2010:25).

D.  Strategi Distribusi
Tempat penjualan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan juga untuk menarik perhatian konsumen, suasana yang nyaman dan bersih juga member nilai tersendiri untuk konsumen yang akan membeli. Misalnya di pada supermarket, atau jika produk bertujuan untuk kesehatan dapat di temukan pada apotik

Faktor Kekuatan Kelemahan Peluang Dan Ancaman

Faktor Internal Dan Faktor Eksternal
Kekuatan (S)
   Mutu baik
   Tenaga Kerja Profesional
   Mudah Diperoleh
   Kemasan Yang Eksklusif
Kelemahan (W)
Produk terbatas
Ukuran Kemasan
Biaya Produksi Tinggi
Pemasaran Belum Optimal
Peluang (O)
Meningkatnya Permintaan
Terbuka Pasar Ekspor
Strategi (S-O)
Meningkatkan Produktivitas
Peningkatan Pelayanan
Startegi (W-O)
Meningkatkan Efisiensi Pengadaan Bahan Baku
Ancaman (T)
Bahan Baku Terbatas
Inflasi Tinggi
Produk Lain/Pesaing
Strategi (S-T)
Mempertahankan Dan Menjaga Mutu
Meningkatkan Kerjasama Dengan Pemasok
Strategi (W-T)
Meningkatkan Teknologi Dan Mutu Produk
Memperbaiki Saluran Distribusi

Distribusi Dan Saluran Distribusi
Distribusi merupakan salah satu elemen dalam pemasaran yang tidak dapat dipisahkan dari elemen elemen lainnya, yaitu dalam bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan penjualan (kotler,2006) Tanpa distribusi yang baik maka rencana dalam bidang pemasaran yang lain menjadi kurang berarti. Tugas distribusi menyediakan atau menyampaikan produk kepada konsumen.
Saluran pemasaran yang tepat merupakan jaminan pasokan dari produsen ke konsumen agar berjalan secara lancer dan meningkatkan kontribusi potensi pelayanan terhadap konsumen secara keseluruhan (kotler,2006) sedangkan menurut (koss,2003) distribusi adalah bagian terpenting dalam sebuah proses penyelenggaraan perusahaan. Proses distribusi mempunyai tingkat penanganan yang sangat kritis karena menyangkut pelayanan kepada pelanggan dalam hal produk yang di inginkan, kemasan yang diharapkan seperti yang telah di bahas sebelumnya, ketepatan waktu dan harga yang ekonomis.
Jadi distribusi adalah suatu hal yang sangat di perlukan suatu perusahaan sebagai sarana untuk menyampaikan produk yang dihasilkan produsen agar dapat sampai ke tangan konsumen untuk memenuhi tujuan tertentu.

System Distribusi Secara Langsung Dan Tidak Langsung
 PT. Sinar Sosro adalah salah satu perusahaan teh yang memfokuskan produksi dalam pengolahan teh, system produksi yang digunakan oleh teh botol sosro adalah system distribusi secara langsung dan tidak langsung.
Saluran distribusi langsung yang dilakukan yaitu dengan membawa produk ke kantor penjualan wilayah (KPW) yang diwakili oleh kantor penjualan (KP) ke setiap kota atau kabupaten dengan menjual langsung kepada pengecer (reseler), saluran ini menggunakan system salur satu tingkat, dimana hanya ada satu perantara yaitu pengecer. menggunakan pengecer sebelum sampai kepada konsumen.
Kegiatan ini dilakukan melalui sales representative dan sales canvasser (pengembangan pasar). Yang bertugas mengembangkan, melihat, dan mendata pasar atau outlet. Dengan tujuan mengantisipasi kurangnya saluran distribusi dan meningkatkan jumlah produk teh botol sosro di pasaran, sehingga konsumen lebih mudah dan lebih banyak mendapatkan produk teh botol sosro.
Saluran distribusi tidak langsung yang dilakukan yaitu dengan melalui kantor penjualan wilayah yang diwakili oleh kantor di setiap kota dan kebupaten dengan saluran tiga tingkat.
Yang pertama, dengan menyalurkan teh botol sosro kepada pedagang besar (Wholesaler). Perusahaan menyebut pedagang besar ini dengan istilah dister. Kemudian pada tingkat kedua, dister meneruskan teh botol sosro kepada subdister (pedagang menengah). Dan tingkat yang terakhir,  subdister menyalurkan lagi kepada pengecer (reseller) dan akhirnya sampai ketangan konsumen.
 
Pengecer dikategorikan menjadi tujuh channel yaitu kantin, lokasi makan, street/traditional, rekreasi dan olahraga, modern outlet, industry, dan user. User adalah pengecer yang menjual teh botol sosro kepada konsumen berkategori khusus seperti cara keluarga, misalnya pernikahan atau arisan.
PT sinar sosro memilikiproduk produk dengan berbagai kategori yaitu:
1.      Teh siap minum dengan merek Teh botol sosro, fruit tea sosro, sosro joy green tea dan stee
2.      Teh ber karbonasi / bersoda dengan merek TEBS
3.      Jus dengan merek country choice dan happy jus
4.      Air mineral dengan merek Prim-a
Volume Penjualan memiliki arti penting yaitu besarnya kegiatan – kegiatan yang dilakukan secara efektif oleh penjualan untuk mendorong agar konsumen melakukan pembelian. Dan tujuan dari Volume penjualan ini adalah untuk memperkirakan besarnya keuntungan yang diterima dengan menjual produk kepada konsumen serta biaya yang sudah dikeluarkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan yaitu:
a. Faktor Intern, Yaitu sebab yang terjadi dari dalam perusahaan
b. Faktor Ekstern, Yaitu sebab yang terjadi diluar kekuasaan perusahaan
c. Modal
d. Kondisi Organisasi Perusahaan
e. Faktor Lain
  
  
PENUTUP

Kesimpulan
Pada tahun 2012 diperkirakan luas area perkebunan teh tersebar di 11 provinsi yakni, privinsi sumatera utara, sumatera barat, jambi, sumatera selatan, Bengkulu, jawa barat, banten, jawa tengah, D.I Yogyakarta, jawa timur, serta Kalimantan timur.
Persentase produksi teh yang di usahakan oleh perkebunan rakyat selama periode tahun 2009-2012 yakni berkisar 45,72 sampai dengan 46,26%, sedangkan perkebunan Negara berkisar 30,59 sampai dengan 31,20% dan untuk perkebunan besar swasta berkisar 22,75 sampai dengan 23,55%. Produksi teh Indonesia tahun 2012 sebesar 121.607 ton yang berasal dari perkebunan rakyat sebesar 51.741 ton atau sekitar 36,08%, perkebunan besar Negara sebesar 57.146 ton (39,85%), dan perkebunan besar swasta sebesar 34.526 ton (24,07%).
Dalam Pemasaran memiliki beberapa strategi yaitu, Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Promosi, dan Strategi Distribusi.
Distribusi adalah suatu hal yang sangat di perlukan suatu perusahaan sebagai sarana untuk menyampaikan produk yang dihasilkan produsen agar dapat sampai ke tangan konsumen untuk memenuhi tujuan tertentu. System Distribusi Secara Langsung Dan Tidak Langsung.
Saran
1.    Sebaiknya setiap perusahaan dapat terus mempertahankan keinginan setiap konsumen
2.    perusahaan harus terus menyempurnakan produk sehingga para konsumen dapat dengan mudah mengenali produk yang ditawarkan
3.    lebih menambah varian rasa yang dimiliki
4.    lebih meningkatkan lagi saluran distribusi baik yang langsung maupun tidak langsung agar volume penjualan terus meningkat
5.    mengikuti trend yang ada pada masyarakat
6.    harga yang telah di tentukan sesuai dengan kualitas yang akan di terima


DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Syaipulloh. 2013. Catalog BPS : 5504001. Statistik Teh Indonesia 2013.
Data MB-IPB 2006,  PT. Sinar Sosro, Jakarta
Analisis pengaruh saluran distribusi langsung dan tidak langsung terhadap volume penjualan tekstil PT. Sari warna asli karanganyar. Fahmi Ahmad Kawileh, 2014. Surakarta
Kajian Prilaku konsumen terhadap strategi pemasaran teh herbal di kota Bogor. Musa Hubeis, 2011. Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar