Analisis Pemasaran Dan Saluran
Distribusi Pada PT. Sinar Sosro
Oleh :
Sutriani Rivai
UIN Alauddin Makassar
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
ABSTRAK
Bertujuan
untuk menganalisis pengertian dan apa maksud dari pemasaran, serta mengetahui
bagaimana proses penyaluran distribusi dari produk uang di keluarkan oleh PT. Sinar
Sosro. Juga mengetahui perkembangan luas area perkebunan teh dan perkembangan
produksi teh di Indonesia mulai dari tahun 2009 hingga tahun 2014 meskipun data
yang di peroleh pada tahun 2013 masih sementara dan data yang di peroleh pada
tahun 2014 adalah Angka Sangat Sementara.
Kata Kunci : Perkembangan
Produksi Teh, Perkembangan Luas Area Perkebunan Teh, Strategi Pemasaran, Saluran Distribusi Konsumen Langsung, Saluran
Distribusi Konsumen Tidak Langsung
PENDAHULUAN
Teh
adalah salah satu minuman favorit yang biasa menjadi teman membaca koran di
pagi hari selain kopi, dan teman bersantai di sore hari setelah pulang dari
bekerja, teh di gemari dan banyak di konsumsi oleh banyak masyarakat bukan
hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, konon katanya teh berasal dari Negeri
cina.
Hasil
penelitian subana dan awalia (2002) menyatakan, bahwa dengan mengkonsumsi atau
meminum teh memberi manfaat untuk menyegarkan, enak, pelepas dahaga, minuman
murah, mudah didapat. Dan walaupun teh ternyata mengandung kafein, konsumen
relatif belum mengetahui bahwa teh juga termasuk salah satu obat-obatan herbal
yang dapat menjadi minuman menyehatkan. Misalnya, mencegah tekanan darah
tinggi, memperkuat daya tahan tubuh, mencegah pertumbuhan kanker dan banyak
manfaat lainnya. Tetapi meskipun demikian penghargaan terhadap teh bermutu
masih rendah.
Namun
industri teh pada saat sedang mengalami berbagai masalah, antara lain terjadi
over production nasional maupun dunia dan disisi lain tingkat konsumsi teh
masyarakat masih tergolong rendah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk
mentransformasi keunggulan komperatif (comperativ advantage) menjadi keunggulan
kompetitif (competitive advantage) dengan mengembangkan subsistem agribisnis
hulu ke hilir dan membangun jaringan domestic maupun internasional, yang
digerakkan oleh kekuatan inovasi (Tampubolon,2002)
Salah
satu upaya untuk mengatasi over production, suatu perusahaan berusaha
meningkatkan konsumsi karena potensi dalam pasar cukup besar dengan melihat
trend populasi penduduk Indonesia.
Rumusan masalah
1.
Strategi apa yang di gunakan dalam
melakukan pemasaran?
2.
Apa pengertian dari distribusi itu
sendiri?
3.
Kemana saja distribusi itu di salurakan?
Tujuan
1.
Untuk mengetahui Strategi apa yang di gunakan
dalam melakukan pemasaran
2.
Untuk memahami Apa pengertian dari
distribusi itu sendiri
3.
Agar mengetahui sektor distribusi
penyaluran
TEORITIS/DATA
Perkembangan Luas Area
Perkebunan Teh
Luas
area dan produksi teh di Indonesia dari tahun 1970 sampai dengan tahun 2000
terus mengalami peningkatan, namun setelah tahun 2000 terjadi kecenderungan
penurunan luas area. perkebunan teh, rata-rata mengalami penurunan sekitar 3000
hektar pertahun bukan hanya terjadi pada perkebunan teh rakyat namun juga di
alami oleh perkebunan besar. Padahal Indonesia adalah Negara penghasil teh
terbesar ke 4 di dunia.
Perkembangan
luas area perkebunan teh di Indonesia 5 tahun terakhir cenderung menunjukkan
sedikit penurunan yang berkisar antara (-11,02) dan (0,69)%, pada tahun 2009
luas lahan perkebunan teh di indonesia tercatat seluas 124.056 hektar, kemudian
pada tahun 2010 menjadi 122.797 hektar atau berkurang menjadi 1,01%. Sementara
itu, pada tahun 2011 luas area perkebunan teh tercatat seluas 122.458 hektar
atau mengalami penurunan sebesar 0,28% terhadap tahun sebelumnya.
Demikian
pada tahun 2012 luas area mengalami penurunan sebesar 0,69% atau menjadi
121.607 hektar. Sehingga apa bila di lihat dari tahun 2009 sampai dengan tahun
2012 perkembangan luas area perkebunan teh mengalami penuruna sebesar 1,97%.
Perkembangan luas area perkebunan teh menurut status pengusaha tahun 2009 –
2014 dapat di lihat pada table di bawah ini.
Perkembangan luas area
perkebunan teh Indonesia menurut status pengusaha (Ha), 2009 – 2014
Tahun/
Year
|
PR
/ Small Holder
|
PBN
/ Government Plantation
|
PBS/
Private Plantation
|
Jumlah
/ Total
|
Pertumbuhan/
Growth (%)
|
2009
2010
2011
2012
2013*
2014**
|
57.126
56.465
55.983
56.258
56.409
56.567
|
38.706
38.295
37.640
37.202
37.164
37.672
|
28.224
28.037
28.835
28.148
28.826
29.002
|
124.056
122.797
122.458
121.607
122.399
123.241
|
-11,02
-1,01
-0,28
-0,69
0,65
0,69
|
Ket : * (Angka Sementara)
** (Angka Sangat Sementara)
Pada
tahun 2012 diperkirakan luas area perkebunan teh tersebar di 11 provinsi yakni,
privinsi sumatera utara, sumatera barat, jambi, sumatera selatan, Bengkulu,
jawa barat, banten, jawa tengah, D.I Yogyakarta, jawa timur, serta Kalimantan
timur. Dari 11 provinsi tersebut jawa baratlah yang memiliki area terluas di
Indonesia dengan catatan luas 95.253 hektar atau merupakan 78,33% dari total
luas area perkebunan teh di Indonesia. Selain itu provinsi lainnya yang
memiliki area perkebunan teh yang cukup luas yaitu jawa tengah dengan luas 9.578
hektar atau 7,88% dan sumatera barat seluas 4.981 hektar (4,10%)
Perkembangan Produksi
Teh
Perkembangan
produksi teh di Indonesia selama lima tahun terakhir berfluktuasi. Pada tahun
2009 total produksi teh di Indonesia dalam bentuk daun kering sebesar 152.588
ton. Pada tahun 2010 produksi teh mengalami penurunan volume produksi sebesar
1,03% atau menjadi 151.012 ton, sedangkan pada tahun 2011produksi teh sebesar
146.603 ton yang berarti turun sekitar 2,92%. Produksi teh mengalami penurunan
kembali sekitar 2,18% pada tahun 2012 sehingga menjadi sebesar 143.413 ton.
Prediksi pada tahun 2013 total produksi teh Indonesia sebesar 148.077 ton. Hal
ini berarti akan mengalami kenaikan produksi sekitar 3,25% dari tahun 2012.
Perkembangan produksi
teh di Indonesia menurut status pengusaha tahun 2009-2014 dapat di lihat pada
table di bawah ini
Tahun/
Year
|
PR
/ Small Holder
|
PBN
/ Government Plantation
|
PBS/
Private Plantation
|
Jumlah
/ Total
|
Pertumbuhan/
Growth (%)
|
2009
2010
2011
2012
2013*
2014**
|
45.239
50.947
51.507
51.741
51.948
52.132
|
71.565
68.017
61.110
57.146
58.932
59.378
|
35.785
32.048
33.986
34.526
37.198
35.850
|
152.589
151.012
146.603
143.413
148.077
147.360
|
-0,45
-1,03
-2,92
-2,18
3,25
-0,48
|
Ket : * (Angka Sementara)
** (Angka Sangat Sementara)
Sama
halnya luas area perkebunan teh, produksi teh yang terbesar juga berasal dari
jawa barat. Pada tahun 2012 jawa barat memproduksi teh sebesar 104.319 ton yang
berarti sekitar 72,74% dari total produksi teh di Indonesia. Sementara itu
provinsi lainnya yang juga merupakan penghasil teh yang cukup besar yakni jawa
tengah sebesar 14.008 ton (9,77%) dan sumatera barat sebesar 8.416 ton (5,87%).
Dilihat
dari status pengusahanya, pada tahun 2012 persentase luas area perkebunan teh
yang diusahakan oleh perkebunan rakyat mencapai 46,26% terhadap total luas area
perkebuna teh Indonesia, namun produksi dari perkebuna rakyat hanya sekitar
36,08% dari total produksi teh Indonesia. Hal itu dikarenakan produktivitas
dari perkebunan rakyat umumnya lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas
perkebunan besar Negara maupun swasta.
Persentase
produksi teh yang di usahakan oleh perkebunan rakyat selama periode tahun
2009-2012 yakni berkisar 45,72 sampai dengan 46,26%, sedangkan perkebunan
Negara berkisar 30,59 sampai dengan 31,20% dan untuk perkebunan besar swasta
berkisar 22,75 sampai dengan 23,55%. Produksi teh Indonesia tahun 2012 sebesar
121.607 ton yang berasal dari perkebunan rakyat sebesar 51.741 ton atau sekitar
36,08%, perkebunan besar Negara sebesar 57.146 ton (39,85%), dan perkebunan
besar swasta sebesar 34.526 ton (24,07%).
PEMBAHASAN
Strategi Pemasaran
A. Strategi
Produk
Produsen
melakukan strategi dengan mengembangkan bentuk teh atau dikemas dalam bentuk
yang lebih mudah di gunakan konsumen dan menarik di mata konsumen, misalnya
dalam berbagai bentuk kemasan, teh celup yang dikemas dalam kantong kecil yang
dibuat dari kertas dengan tali yang mudah untuk di seduh, teh saring yang
dikemas dengan kertas tanpa tali, teh stik teh yang dikemas dalam stik yang
dibuat dari lembaran alumunium tipis yang mempunyai lubang-lubang kecil yang
berfungsi sebagai saringan teh atau teh instan yang berbentuk bubuk tinggal
dilarutkan dalam air panas atau dingin. Bahkan ada yang dalam kemasan langsung
minum berbentuk gelas, botol kaca atau botol plastic dan bahkan kaleng. teh disesuaikan
dengan kebutuhan juga keinginan dari konsumen. Hal itu dapat dilihat dari
pilihan rasa yang dibeli atau manfaat apa yang di perlukan oleh konsumen
setelah mengkonsumsinya.
B. Strategi
Harga
Harga
yang ditetapkan produsen sangat mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan
pembelian. Startegi yang dapat dilakukan misalnya dengan member potongan harga
untuk jumlah pembelian tertentu, hal ini dapat menarik konsumen untuk membeli
dalam jumlah banyak tetapi juga memberi keringanan dalam biaya dan pembelian.
C. Strategi
Promosi
Tujuan
promosi yaitu untuk memberi informasi kepada konsumem tentang keberadaan produk
dan juga keunggulan yang dimiliki produk dan manfaat apa yang akan di peroleh
apabila memkonsumsi produk tersebut. Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran
yang memberikan nilaitambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor,
atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. (Morissan, MA,
2010:25).
D. Strategi
Distribusi
Tempat
penjualan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan juga untuk
menarik perhatian konsumen, suasana yang nyaman dan bersih juga member nilai
tersendiri untuk konsumen yang akan membeli. Misalnya di pada supermarket, atau
jika produk bertujuan untuk kesehatan dapat di temukan pada apotik
Faktor Kekuatan
Kelemahan Peluang Dan Ancaman
Faktor
Internal Dan Faktor Eksternal
|
Kekuatan
(S)
Mutu baik
Tenaga Kerja Profesional
Mudah Diperoleh
Kemasan Yang Eksklusif
|
Kelemahan
(W)
Produk
terbatas
Ukuran
Kemasan
Biaya
Produksi Tinggi
Pemasaran
Belum Optimal
|
Peluang
(O)
Meningkatnya
Permintaan
Terbuka
Pasar Ekspor
|
Strategi
(S-O)
Meningkatkan
Produktivitas
Peningkatan
Pelayanan
|
Startegi
(W-O)
Meningkatkan
Efisiensi Pengadaan Bahan Baku
|
Ancaman
(T)
Bahan
Baku Terbatas
Inflasi
Tinggi
Produk
Lain/Pesaing
|
Strategi
(S-T)
Mempertahankan
Dan Menjaga Mutu
Meningkatkan
Kerjasama Dengan Pemasok
|
Strategi
(W-T)
Meningkatkan
Teknologi Dan Mutu Produk
Memperbaiki
Saluran Distribusi
|
Distribusi Dan Saluran
Distribusi
Distribusi
merupakan salah satu elemen dalam pemasaran yang tidak dapat dipisahkan dari
elemen elemen lainnya, yaitu dalam bauran pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, promosi, dan penjualan (kotler,2006) Tanpa distribusi yang baik maka
rencana dalam bidang pemasaran yang lain menjadi kurang berarti. Tugas
distribusi menyediakan atau menyampaikan produk kepada konsumen.
Saluran
pemasaran yang tepat merupakan jaminan pasokan dari produsen ke konsumen agar
berjalan secara lancer dan meningkatkan kontribusi potensi pelayanan terhadap
konsumen secara keseluruhan (kotler,2006) sedangkan menurut (koss,2003)
distribusi adalah bagian terpenting dalam sebuah proses penyelenggaraan
perusahaan. Proses distribusi mempunyai tingkat penanganan yang sangat kritis
karena menyangkut pelayanan kepada pelanggan dalam hal produk yang di inginkan,
kemasan yang diharapkan seperti yang telah di bahas sebelumnya, ketepatan waktu
dan harga yang ekonomis.
Jadi
distribusi adalah suatu hal yang sangat di perlukan suatu perusahaan sebagai
sarana untuk menyampaikan produk yang dihasilkan produsen agar dapat sampai ke
tangan konsumen untuk memenuhi tujuan tertentu.
System Distribusi
Secara Langsung Dan Tidak Langsung
PT. Sinar Sosro adalah salah satu perusahaan teh
yang memfokuskan produksi dalam pengolahan teh, system produksi yang digunakan
oleh teh botol sosro adalah system distribusi secara langsung dan tidak
langsung.
Saluran
distribusi langsung yang dilakukan yaitu dengan membawa produk ke kantor
penjualan wilayah (KPW) yang diwakili oleh kantor penjualan (KP) ke setiap kota
atau kabupaten dengan menjual langsung kepada pengecer (reseler), saluran ini
menggunakan system salur satu tingkat, dimana hanya ada satu perantara yaitu
pengecer. menggunakan pengecer sebelum sampai kepada konsumen.
Kegiatan
ini dilakukan melalui sales representative dan sales canvasser (pengembangan
pasar). Yang bertugas mengembangkan, melihat, dan mendata pasar atau outlet.
Dengan tujuan mengantisipasi kurangnya saluran distribusi dan meningkatkan
jumlah produk teh botol sosro di pasaran, sehingga konsumen lebih mudah dan
lebih banyak mendapatkan produk teh botol sosro.
Saluran
distribusi tidak langsung yang dilakukan yaitu dengan melalui kantor penjualan
wilayah yang diwakili oleh kantor di setiap kota dan kebupaten dengan saluran
tiga tingkat.
Yang
pertama, dengan menyalurkan teh botol sosro kepada pedagang besar (Wholesaler).
Perusahaan menyebut pedagang besar ini dengan istilah dister. Kemudian pada
tingkat kedua, dister meneruskan teh botol sosro kepada subdister (pedagang
menengah). Dan tingkat yang terakhir,
subdister menyalurkan lagi kepada pengecer (reseller) dan akhirnya
sampai ketangan konsumen.
Pengecer
dikategorikan menjadi tujuh channel yaitu kantin, lokasi makan,
street/traditional, rekreasi dan olahraga, modern outlet, industry, dan user.
User adalah pengecer yang menjual teh botol sosro kepada konsumen berkategori
khusus seperti cara keluarga, misalnya pernikahan atau arisan.
PT
sinar sosro memilikiproduk produk dengan berbagai kategori yaitu:
1. Teh
siap minum dengan merek Teh botol sosro, fruit tea sosro, sosro joy green tea
dan stee
2. Teh
ber karbonasi / bersoda dengan merek TEBS
3. Jus
dengan merek country choice dan happy jus
4. Air
mineral dengan merek Prim-a
Volume
Penjualan memiliki arti penting yaitu besarnya kegiatan – kegiatan yang
dilakukan secara efektif oleh penjualan untuk mendorong agar konsumen melakukan
pembelian. Dan tujuan dari Volume penjualan ini adalah untuk memperkirakan
besarnya keuntungan yang diterima dengan menjual produk kepada konsumen serta
biaya yang sudah dikeluarkan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi volume penjualan yaitu:
a. Faktor Intern, Yaitu sebab yang
terjadi dari dalam perusahaan
b. Faktor Ekstern, Yaitu sebab yang
terjadi diluar kekuasaan perusahaan
c. Modal
d. Kondisi
Organisasi Perusahaan
e. Faktor Lain
PENUTUP
Kesimpulan
Pada
tahun 2012 diperkirakan luas area perkebunan teh tersebar di 11 provinsi yakni,
privinsi sumatera utara, sumatera barat, jambi, sumatera selatan, Bengkulu,
jawa barat, banten, jawa tengah, D.I Yogyakarta, jawa timur, serta Kalimantan
timur.
Persentase
produksi teh yang di usahakan oleh perkebunan rakyat selama periode tahun
2009-2012 yakni berkisar 45,72 sampai dengan 46,26%, sedangkan perkebunan
Negara berkisar 30,59 sampai dengan 31,20% dan untuk perkebunan besar swasta
berkisar 22,75 sampai dengan 23,55%. Produksi teh Indonesia tahun 2012 sebesar
121.607 ton yang berasal dari perkebunan rakyat sebesar 51.741 ton atau sekitar
36,08%, perkebunan besar Negara sebesar 57.146 ton (39,85%), dan perkebunan
besar swasta sebesar 34.526 ton (24,07%).
Dalam Pemasaran
memiliki beberapa strategi yaitu, Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi
Promosi, dan Strategi Distribusi.
Distribusi
adalah suatu hal yang sangat di perlukan suatu perusahaan sebagai sarana untuk
menyampaikan produk yang dihasilkan produsen agar dapat sampai ke tangan
konsumen untuk memenuhi tujuan tertentu. System Distribusi Secara Langsung Dan
Tidak Langsung.
Saran
1. Sebaiknya
setiap perusahaan dapat terus mempertahankan keinginan setiap konsumen
2. perusahaan
harus terus menyempurnakan produk sehingga para konsumen dapat dengan mudah
mengenali produk yang ditawarkan
3. lebih
menambah varian rasa yang dimiliki
4. lebih
meningkatkan lagi saluran distribusi baik yang langsung maupun tidak langsung
agar volume penjualan terus meningkat
5. mengikuti
trend yang ada pada masyarakat
6. harga
yang telah di tentukan sesuai dengan kualitas yang akan di terima
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Syaipulloh.
2013. Catalog BPS : 5504001. Statistik Teh Indonesia 2013.
Data MB-IPB 2006, PT. Sinar Sosro, Jakarta
Analisis pengaruh
saluran distribusi langsung dan tidak langsung terhadap volume penjualan
tekstil PT. Sari warna asli karanganyar. Fahmi Ahmad Kawileh, 2014. Surakarta
Kajian Prilaku konsumen terhadap strategi pemasaran teh herbal di kota
Bogor. Musa Hubeis, 2011. Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar